Netanyahu Akan Serahkan Gaza ke Pasukan Arab, Yordania Bilang Gini
Amman – Pemerintah Yordania memberikan tanggapan tegas terhadap pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang menyatakan akan menyerahkan Jalur Gaza kepada Pasukan Arab setelah pengambilalihan wilayah tersebut. Yordania menolak kebijakan tersebut dan menegaskan bahwa keputusan harus berdasarkan persetujuan Palestina.
Respons Negara Arab Terhadap Rencana Netanyahu
Seorang pejabat Yordania, yang tidak ingin disebut namanya, mengatakan bahwa negara-negara Arab “hanya akan mendukung apa yang disetujui dan diputuskan oleh Palestina”. Menurutnya, keamanan di Gaza harus ditegakkan oleh lembaga-lembaga Palestina yang sah.
Pernyataan Lengkap Pejabat Yordania
“Keamanan di Gaza harus ditegakkan melalui lembaga-lembaga Palestina yang sah,” ujar pejabat tersebut kepada Reuters, Jumat (8/8/2025).
Wawancara Netanyahu dengan Fox News
Dalam wawancara dengan Fox News sebelum rapat kabinet keamanan Israel pada Kamis (7/8), Netanyahu menyatakan niatnya mengambil alih Gaza untuk memastikan keamanan, menyingkirkan Hamas, dan menyerahkan pemerintahan sipil kepada Pasukan Arab yang dianggap dapat memerintah dengan baik tanpa mengancam Israel.
Pernyataan Netanyahu soal Pengaturan Pemerintahan
- Israel tidak ingin memerintah atau mempertahankan wilayah Gaza secara langsung.
- Tujuan Israel adalah memiliki perimeter keamanan dan menyerahkan pemerintahan kepada Pasukan Arab.
- Netanyahu menolak pemerintahan Hamas yang dianggap mengancam keberadaan Israel.
- Detail tentang pengaturan pemerintahan dan negara Arab yang terlibat belum dijelaskan.
Kesimpulan
Rencana Netanyahu menyerahkan Jalur Gaza ke Pasukan Arab mendapat reaksi keras dari Yordania yang menegaskan dukungan penuh hanya untuk keputusan dan lembaga Palestina yang sah. Isu ini menunjukkan kompleksitas konflik yang terus berkembang di kawasan Timur Tengah.