Bendera Bulan Bintang Banyak Dikibarkan, Ini Kata Mualem
Bendera Bulan Bintang Banyak Dikibarkan menjadi sorotan publik setelah sejumlah video pengibarannya beredar luas di media sosial. Fenomena ini tidak hanya muncul di acara desa, tetapi juga terlihat dalam beberapa kegiatan yang dihadiri tokoh-tokoh penting di Aceh. Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem, memberikan respons yang cukup santai terhadap tren tersebut.
Respons Mualem: Mengimbau Namun Tidak Mempermasalahkan
Saat ditemui wartawan pada Selasa (18/11/2025), Mualem mengimbau masyarakat untuk tidak mengibarkan bendera bulan bintang. Namun, ia menegaskan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan jika pengibaran itu dilakukan oleh para pemuda dalam momen tertentu.
“Kita mengimbau tidak menaikkan,” ujarnya kepada wartawan. Meski begitu, ia menambahkan, “Tapi ya lah untuk aneuk muda sige-ge ken hana peu (sesekali kan nggak apa-apa).”
Bendera Bulan Bintang Marak di Berbagai Acara Lokal
Pengibaran bendera bulan bintang kembali marak dalam beberapa bulan terakhir, terutama di momen-momen seperti peringatan maulid di desa-desa Aceh. Bendera tersebut biasanya dipasang di tiang kayu dan diletakkan di lokasi berlangsungnya acara.
Bahkan, saat Mualem menghadiri doa bersama dan kegiatan pembersihan makam syuhada daerah III Tgk. Chiek di Paya Bakong, Aceh Utara, warga menyambutnya dengan mengibarkan bendera bulan bintang di sekitar lokasi kegiatan.
Kehadiran Tokoh GAM dan Latar Belakang Bendera
Dalam kegiatan yang diikuti sejumlah tokoh pejuang GAM tersebut, beberapa bendera tampak dikibarkan sebagai bentuk penghormatan sejarah. Mualem terlihat berbicara dengan latar belakang bendera bulan bintang, yang membuat fenomena ini kembali menjadi perbincangan.
Status Hukum Bendera Bulan Bintang
Bendera bulan bintang sebenarnya telah disahkan sebagai bendera Aceh melalui Qanun Aceh Nomor 3 Tahun 2013 tentang Bendera dan Lambang Aceh. Namun, pemerintah pusat tidak menyetujui penggunaan bendera itu sehingga status penggunaannya tetap menjadi polemik.
Bendera dengan latar merah serta garis hitam dan putih tersebut memang memiliki sejarah panjang. Dahulu, bendera ini digunakan sebagai simbol Gerakan Aceh Merdeka (GAM) saat Aceh masih berada dalam situasi konflik.
Kesimpulan
Fenomena pengibaran bendera bulan bintang yang kembali marak di berbagai daerah di Aceh menimbulkan diskusi publik mengenai identitas budaya, sejarah, dan regulasi. Meski Mualem mengimbau agar tidak dinaikkan, ia tetap memberikan ruang toleransi terhadap masyarakat, khususnya anak muda, yang mengibarkannya dalam konteks tertentu. Hingga kini, status penggunaan bendera tersebut masih menjadi isu sensitif yang membutuhkan dialog antara pemerintah Aceh dan pemerintah pusat.
